The Power of Data

Apakah harus menjadi Profesor untuk mengambil dan memahami data?

“Data” seringkali dipahami sebagai sesuatu yang asing. Padahal, tanpa kita sadari diri kita sudah sangat akrab dengan berbagai informasi yang bernama “data” tersebut. Mulai dari data di media sosial, data penjualan, hingga data yang rumit seperti data intelijen bisnis atau juga data manajemen stok, coding, data analysis dan sebagainya.

Menurut definisi KBBI, data adalah keterangan yang bersifat nyata atau dapat diartikan juga sebagai suatu informasi yang dapat dianalisis. Salah satu kunci dari data adalah adanya suatu nilai yang berharga dari suatu informasi.

Data juga dapat ditemukan di banyak tempat, selama fakta/berita tersebut memuat informasi penting yang dapat dianalisis. Jadi, tidak perlu gelar Profesor atau tingkat akademik yang tinggi untuk menggunakan dan memanfaatkan data. 

Memahami Data dengan Mudah

Dunia bisnis merupakan salah satu sektor yang sangat membutuhkan data, terutama untuk membuat sebuah keputusan. Pada tahun 2022, Cothink melakukan riset kecil terhadap UMKM tentang penggunaan data untuk bisnis. Salah satu yang bisa kita simak adalah pengalaman dari bisnis kopi SAGALEH. Usaha ini dimulai sejak tahun 2017 ketika tren “Kopi Kekinian” belum meledak seperti sekarang. Produk kopi pada saat itu masih didominasi varian kopi layaknya cafe besar seperti starbucks.

Ide awal dari SAGALEH adalah membuat kopi yang dapat diterima para pekerja kantoran di Jakarta. Namun dalam membuat produk yang diterima pasar, terdapat banyak proses dan tantangan yang harus dilewati. Pada awal kemunculannya, SAGALEH melakukan pengambilan data melalui riset kecil pelanggan mereka dalam pengembangan produknya. Mereka melakukan testing rasa kepada rekan mereka yang menggemari kopi dan juga menentukan segmentasi yang disasar adalah pekerja Agency dan media di Jakarta.

Melalui pengumpulan informasi atau apa yang bisa kita sebut “pengambilan data” ini, , mereka berhasil membuat formula kopi yang dapat diterima banyak orang. Data ini menjadi sangat penting karena owner SAGALEH tidak mempunyai keahlian meramu kopi sebelumnya. Produk yang enak, dipadukan dengan strategi marketing yang tepat menghasilkan bisnis coffee shop yang berhasil sehingga menghasilkan banyak cabang.

Penerapan strategi berbasis data membawa hasil yang luar biasa bagi SAGALEH. Dalam membuat inovasi dan keputusan bisnis, SAGALEH mendengarkan masukan yang diberikan oleh para pengunjung.

Kisah sukses SAGALEH hanyalah salah satu contoh bagaimana usaha kecil di Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan data untuk mendorong pertumbuhan dan tetap terdepan dalam persaingan. Dengan ketersediaan teknologi yang terjangkau dan alat analitik yang mudah digunakan, bisnis kecil kini memiliki akses ke kekuatan transformatif yang sama dengan perusahaan besar.

Hasil riset di atas tadi menggambarkan bagaimana saat ini usaha kecil di Indonesia sudah mulai mengambil keputusan berbasis data. Dengan memanfaatkan kekuatan data, bisnis ini dapat memperoleh wawasan yang tak ternilai, mengoptimalkan operasi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan, bahkan untuk seseorang yang belum pernah mempunyai pengalaman sebelumnya. Namun, jika kamu tertarik untuk belajar lebih banyak lagi tentang data. Kamu bisa hubungi Cothink Research untuk berkonsultasi dan belajar lebih banyak tentang data dan bagaimana mendapatkannya. /[Cothink]

Navigate the Market with Confidence

| Free Consultation Available

Scroll to Top